Karya Kelas TKJ 1
“Keberanian
dan Kemandirian Perempuan Bangsa”
Disusun
oleh :
X –TEKNIK
KOMPUTER DAN JARINGAN 01
BAB I. PENDAHULUAN
Kata
Pengantar
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa, yang telah menganugrahi rahmatnya, dalam rangka meningkatkan kemampuan
siswa-siswi di bidang oleh warga asing. Seperti contoh selain R.A Kartini yaitu Cut Nyak Dien, Dewi
Sartika, dan Martha Cristina tiahahu.
Agar memiliki
kehidupan yang lebih baik , perjuangan beliau dimulai dari rumah nya sendiri.
Dengan cara beliau membangun kelas kecil-kecilan untuk sarana menuntut ilmu
untuk para wanita jawa. Pelajaran yang diberikan
di kelas ialah pengetahuan umum, menjahit, dan membatik (Kaharisma, 2015:20).
Rumah Kartini ialah rumah K.R.M.A.A. Sosroningrat yang ditinggalinya semenjak
pindah dari Mayong untuk mengikuti ayahnya yang menjabat Bupati Jepara pada
1881-1905. Rumah
tersebut sekarang menjadi rumah dinas Bupati Jepara. Di salah satu ruang rumah
tersebut, Kartini menjalani masa pingitan pada usia 12 tahun
Meskipun beliau memiliki sifat kritis
dan revolusioner, namun sayang sekali karena hanya sedikit yang memahami lebih
dalam latar belakang dasar pemikiran Kartini. Dari sini saya dapat menyimpulkan
bahwa seseorang seperti R.A kartini, pada zaman sekarang sangat sulit untuk
didapatkan. Karena sekarang terlalu banyak jajahan yang kita hadapi. Seperti
penggunaan gadget yang berlebih namun tidak ada faedahnya, sehingga kita lupa,
bahwa seharusnya kita dapat melakukan hal – hal yang positif dan membangunkan
semangat para pemudi.
BAB II. PEMBAHASAN
Pembahasan
Tema
Disini tema yang saya cantumkan
adalah “ Keberanian dan Kemandirian perempuan bangsa “ seperti yang saya lihat
sekarang banyak seorang wanita yang mulai berani akan melakukan hal sesuatu tanpa
memliki rasa takut, seperti kalangan mudi sekarang, telah berani untuk memimpin
suatu organisasi, dengan cara belajar dari tahap ke tahap.
Mereka
tahu bahwa mereka bisa, dan mereka menanamkan pikiran optimis dengan sangat
erat. Disamping itu, banyak kalangan mudi sekarang yang sudah memilik pemikiran
yang dewasa, dimana bukan gaya ataupun logat pembicaraannya saja, namun pola
pikirannya sudah dapat berkembang dengan pesat, dimana mereka dengan belajar
untuk mengatur suatu keadaan dan bahkan dapat melakukan hal lebih dari 1.
Dari
seluruh pembahasan saya dapat diambil kesimpulan bahwa seorang wanita, tidak
dapat dianggap lebih lemah dan bodoh. Karena apa? Kita sudah memasuki dimana,
seorang wanita perlu dibangkitkan rasa percaya diri, dan tolak untuk dijatuhkan
oleh orang lain. Wanita yang saya maksud tidak memandang suku, agama, usia,
ras, dan budaya. Kita sama dan kita harus bangkit Bersama.
Sudut
Pandang
Menurut saya, sudut pandang yang sesuai tema yang saya bawakan yaitu “
keberanian dan kemandirian perempuan bangsa “ adalah kita jadi tahu bahwa seorang wanita juga
dapat menggerakkan suatu, kebebasan dan keadilan. Yang kita dapat ambil contoh
dalam ketatanan negara, maupun keluarga.
BAB III :
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil
adalah seorang wanita adalah sosok yang dapat menggerakkan kebebasan, keadilan,
dan dapat mengembangkan kreativitasnya tanpa harus dikengkang dengan orang
lain, karena kita sama.
Saran
Saran yang
saya ingin utarakan yaitu bagaimana kita seharusnya bisa melakukan hal yang
lebih baik dari pada sosok pahlawan wanita sebelumnya, karena kita sudah
memasuk arus millennial yang dimana harus lebih bijak, berpikir positif, dan melakukan
hal – hal yang positif untuk kemajuan negara tercinta.
Thanks, sangat bermanfaat :)
ReplyDeleteBermanfaat bangettt:)
ReplyDeleteBAGUS BAGUS
ReplyDeleteAlhamdulillah sangat bermanfaat
DeleteOkeoke
ReplyDeleteVote
DeleteMakasih, bermanfaat banget
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBlog you Good👍
ReplyDeleteBermanfaat sekali:)
ReplyDeleteAlhamdulillah,bermanfaat sekali
ReplyDeleteVote
ReplyDeleteVote
ReplyDeleteVote
ReplyDeleteVote
ReplyDeleteAsshhhiiiyyyyaapp
ReplyDeleteVote
ReplyDeleteVote
ReplyDeleteVote
ReplyDeleteVote
ReplyDeleteVote
ReplyDeletevote
ReplyDeletevote
ReplyDeletevote
ReplyDeleteVote
ReplyDelete